VPN
merupakan sebuah jaringan private yang menghubungkan satu node
jaringan ke node jaringan lainnya dengan menggunakan jaringan public
seperti Internet. Data yang dilewatkan akan diencapsulation
(dibungkus) dan dienkripsi, supaya data tersebut terjamin kerahasiaannya.
Contohnya koneksi antar dua
jaringan yang dibuat untuk mengkoneksikan kantor pusat, kantor cabang, telecommuters,
suppliers, dan rekan bisnis lainnya, ke dalam suatu jaringan dengan
menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum dan menggunakan metode enkripsi
tertentu sebagai media pengamanannya (Kevin, 2001).
Tunneling
Tunneling adalah salah satu metode yang digunakan untuk mentransfer data
melewati infrastruktur interkoneksi jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Proses
tunnelingya meliputi proses encapsulations, transmisi, dan decapsulations
paket.
Tipe
Interkoneksi VPN
1.
Access VPN
Membuat koneksi jarak jauh untuk mengakses ke
jaringan intranet atau ekstranet pelanggan dan pengguna bergerak dengan menggunakan
infrastruktur PSTN dial-up, ISDN, DSL, atau Mobile IP untuk membuat koneksi
yang aman bagi mobile user, telecommuters dan kantor cabang.
2.
Intranet VPN
Menghubungkan kantor pusat, kantor cabang,
dan remote user ke dalam jaringan internal dengan menggunakan infrastruktur
koneksi Dedicated.
3.
Extranet VPN
Menghubungkan dengan pihak luar seperti
pelanggan, supplier, rekan bisnis, atau suatu komunitas ke dalam jaringan
internal dengan menggunakan koneksi dedicated. Koneksi ini menghubungkan
jaringan internal dengan jaringan di luar perusahaan.
Sistem keamanan di VPN menggunakan beberapa metode lapisan
sistem keamanan,
diantaranya :
diantaranya :
1.
Metode TunnelingMembuat terowongan virtual diatas jaringan publik
menggunakan protocol seperti Point to Point Protocol (PPTP), Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP), Generic Routing Encapsulation (GRE)
atau IP Sec. PPTP dan L2TP adalah layer 2 tunneling protocol. keduanya melakukan pembungkusan
payload pada frame Point to Point Protocol (PPP) untuk di lewatkan pada
jaringan. IP Sec berada di layer 3 yang menggunakan packet, yang akan melakukan
pembungkusan IP header sebelum dikirim ke jaringan.
2.
Metode Enkripsi Untuk Encapsulations (membungkus) paket data yang
lewat di dalam tunneling, data yang dilewatkan pada pembungkusan
tersebut, data disini akan dirubah dengan metode algoritma kripthography tertentu seperti DES, 3DES, atau AES
3.
Metode Otentikasi User Karena banyak user yang akan mengakses biasanya digunakan beberapa metode otentikasi user seperti Remote Access Dial In User Services (RADIUS)
dan Digital Certificates.
4.
Integritas Data Paket data yang dilewatkan di jaringan publik perlu
penjaminan integritas data / kepercayaan data apakah terjadi perubahan
atau tidak. Metode VPN menggunakan HMA C-MD5 atau HMA CSHA1 untuk menjadi paket
tidak dirubah pada saat pengiriman.
Skema
Tunneling & Encapsulation VPN
Keunggulan
VPN
- Standarisasi, kompatibel dengan standarstandar protocol Internet Engineering Task Force (IETF) dan vendor dunia lainnya
- Lebih ekonomis, lebih murah dibandingkan dengan solusi lain karena interkoneksi dilewatkan di jaringan Internet dan tidak memerlukan perangkat khusus jika infrastruktur yang telah ada mendukung jaringan VPN.
- Biaya sewa link yang murah dari penyedia jasa backbone dikarenakan menggunakan layanan jaringan baru yang lebih ekonomisseperti MultiProtocol Labeling Switching(MPLS).
- Fleksibel Arsitektur, dapat dikoneksikan dengan infrastruktur yang sudah ada seperti peralatan router/swtich yang mendukung VPN.
- Integrasi Konektifitas Multimedia yang tinggi, akses dimana saja ke global interkoneksi untuk koneksi data, suara, dan video.
- Skalability, memungkinkan penyedia jasa untuk tetap bisa melayani permintaan pasar tanpa harus kehilangan kesempatan.
- Security, memungkinkan traffic kritikal bisnis dengan aman dengan digunakannya metode tunneling dan enkripsi.
- Managable, sangat cocok untuk efektifitas biaya karena kemudahan dalam manajemen vendor untuk multiple service berbasis IP
- Traffic engineering, mudah dalam pengaturan traffic bandwidth, mekanisme restorasi fault dan mekanisme proteksi
- Fast deployment, cocok untuk perusahaan yang memerlukan aplikasi-aplikasi berbasis IP yang cepat perubahannya
- Jaminan Service Level Aggreament (SLA) dan Jaminan Kualitas Layanan atau Qualityof Services (QoS), jaminan layanan uptime bagi kebutuhan akan kestabilan interkoneksi dan jaminan yang tinggi atas koneksi dapat dipenuhi dan memungkinkan prioritas berdasarkan kritikan atau traffic yang sensitifitas atas delay.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar